Jarak Sesungguhnya Bukanlah LDR, BEDA AGAMA, Ataupun MENIKAH Dengan Yang Lain. Tapi KEMATIAN

Dulu gw pikir jarak itu ketika kita punya hubungan LDR, itu sangat menggangu. Dimana lu punya hubungan tapi kek status doang, apalagi LDRnya jauh banget beda pulau, lu setara sama Jomblo bedanya lu ada status dan Jomblo Texas. Seiring waktu pengalaman datang, dan gw sadar jarak itu bukan LDR tapi hubungan BEDA AGAMA, ini juga mengganggu dimana posisi kita sama-sama cinta tapi hukum alam berkehendak lain, salah-salah kita bisa dianggap durhaka. Jujur sering kali ingin menentang tuhan dan bilang kenapa ada banyak Agama didunia ini? mestikah kita mengorbankan tuhanmu demi cintamu kepadaku atau tuhanku demi cintaku kepadamu? Sakit rasanya.

Mungkin Tuhan punya rencana yg lebih indah, dengan memberi gw terus-menerus remahan tetang jarak, dan ternyata yg kuasa baru ngasih tau kalo LDR atau BEDA AGAMA belum ada apa-apanya, kenapa? karena lu masih bisa berjuang!

Jarak yg paling perih itu kalo dia udah NIKAH sama yang lain gaes. Ini perih emang, tapiiii... inget orangnya masih Hidup kok. Kemungkinan lu berjuang masih bisa. Meski kemungkinan besar banyak yg pake cara negatif.

Pikir jauh lagi mengenang lalu berpikir jauhhhh pengalaman kebelakang, dan akhinya Sadar kalo tuhan udah ngasih Jarak yg sesungguhnya dari SMA dulu. Dimana gw kehilangan salah satu orang yg berpengaruh juga dalam Hidup. Dia sesosok bidadari dg kebaikannya rela membagi waktu dan mengorbankan sesuatu. YA, JARAK SESUNGGUHNYA adalah KEMATIAAN dimana kita benar-benar tidak bisa lagi berjuang :)

R.I.P Roliana Purnama Sari , kenanganmu menjadikan diri yg seperti sekarang. Mengenal pengorbanan, mengajarkan kebersamaan dan memberitahu apa sebenarnya itu WAKTU :)


Note: Santai aja bacanya jangan baper, gw nulisnya sambil makan eskrim kali hahaha

#November29th #NovemberRain

HARGA DIRI LELAKI

HARGA DIRI LELAKI

Bukanlah ditentukan dari apa yang dia kendarai, dari keluarga mana dia berasal, ataupun brand apa saja yang ia pakai.


HARGA DIRI LELAKI ADALAH BEKERJA

Tentang bagaimana dia menyibukkan diri, kemudian berpenghasilan sendiri lalu memenuhi kebutuhan hidupnya. Tidak hanya itu saja, ia juga harus bijak meluangkan waktu dan materi untuk orang-orang yang menurutnya BERARTI.